Apa yang dilakukan ratusan pelajar di Padang, Sumatera Barat ini patut diacungi jempol. Patut diapresiasi dan semoga menjadi katalis bagi sikap serupa di kalangan pelajar di Tanah Air.

Seperti diwartakan media massa, sebanyak 250 pelajar perwakilan 30 SMP Kota Padang, Sumatera Barat, yang didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Ruang Anak Dunia (Ruandu) Foundation menggelar aksi penolakan menjadi target industri rokok.

Kegiatan itu merupakan aksi simpatik untuk memperlihatkan bahwa anak muda dan remaja di Padang sebenarnya menolak menjadi target industri rokok.

Sebab, menurut hasil penelitian, hampir 48% perokok muda terpengaruh oleh adanya iklan rokok di sekitar lingkungan sekolah. Oleh karena itu, salah satu tujuan aksi ini semoga bisa membuka pikiran dan kesadaran anak-anak muda bahwa mereka ditergetkan oleh industri rokok sebagai perokok.

Jika anak-anak muda sudah merokok, bonus demografi bangsa Indonesia pada masa depan akan terancam karena calon-calon pemimpin bangsa tumbuh dengan tidak sehat karena rokok.

Jadi, gagasan menggalang pelajar untuk menolak jadi target industri rokok patut didukung. Kegiatan semacam ini bisa selaras dengan langkah menurunkan spanduk iklan rokok di sekitar sekolah.

Kita berharap aksi-aksi seperti ini terus berkesinambungan sampai tidak ada lagi anak muda yang merokok.

Seluruh siswa maupun orang dewasa memang sebagiknya untuk tidak terpengaruh oleh iklan industri rokok. Spanduk-spanduk iklan rokok di lingkungan sekolah memperlihatkan merokok itu membuat seseorang tampil keren, padahal di balik itu kesehatan anak-anak muda terancam.

Seluruh pelajar memang sebaiknya tidak terpengaruh oleh iklan rokok karena hal itu hanya menguntungkan industri rokok saja, sedangkan untuk diri sendiri hanya mendapatkan kerugian.

Banyak ruginya, uang habis untuk membeli rokok dan kesehatan juga terancam.

Pemerintah patut mendukungnya dengan menerapkan pelarangan iklan rokok secara ketat, terutama di ruang publik sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dari bahaya rokok.

Apalagi, sebagai contoh kasus di Padang, stelah dihitung pendapatan dari iklan rokok di Padang hanya sekitar Rp 2 miliar per tahun, namun kerusakan yang ditimbulkan akibat rokok luar biasa.

Jadi, sekali lagi, kami mengapresiasi kegiatan tersebut karena memang untuk antisipasi awal yang harus disadarkan adalah anak-anak muda yang akan terpengaruh oleh iklan rokok. Ini adalah salah satu upaya yang bagus untuk menyadarkan anak-anak muda bahwa mereka sebenarnya merupakan target industri rokok.

Sumber: Berita Satu