Yogyakarta – Paguyuban Guyub Bocah Jawa Tengah-DIY akan menggelar kampanye tentang bahaya asap rokok bagi anak-anak dan kesehatan melalui Festival Layang-layang di Dusun Grenjeng, Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pada 24 Juli 2016.
Kampanye sebagai dukungan terhadap Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau alias Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut baru kali ini menggunakan media layang-layang. “Karena layang-layang banyak dimainkan segala umur, baik anak-anak maupun dewasa,” kata Koordinator Umum Guyub Bocah Jawa Tengah-DIY Ruri Putri Kiswanto saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Juli 2016.
Ruri menjelaskan, kampanye tentang bahaya rokok bagi anak dan kesehatan tersebut dilatarbelakangi hasil survei paguyuban itu di dua sekolah dasar di Kadilajo. Hasilnya, 70 persen dari sekitar 200 anak SD itu pernah melihat guru-guru mereka merokok di sekolah. “Komentar mereka saat mengisi kuesioner adalah bingung dan sedih,” ujarnya.
Bukan hanya di sekolah, anak-anak pun melihat anggota keluarganya yang merokok di rumah. Seperti ayah, kakek, ataupun kakak. “Ada 60 persen anak yang mengaku pernah disuruh ayahnya membeli rokok,” tuturnya.
Layang-layang yang nantinya diikutkan dalam festival ini berukuran 50 x 50 sentimeter. Bahannya menggunakan barang bekas dengan persentase 50 persen. Selain itu, layang-layang tersebut diberi tulisan atau visual yang berisi dukungan terhadap FCTC dengan mencantumkan #KerenTanpaRokok. Peserta bisa dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY. “Sudah ada 400-an orang yang memberi konfirmasi, seperti dari Klaten, Kulon Progo, Karanganyar, dan Boyolali,” kata Ruri.