Jakarta - Bungkus rokok polos atau plain packaging menjadi salah satu cara utama mencegah penggunaan tembakau pada anak-anak dan remaja. Kanada berencana melakukan hal tersebut, mengikuti jejak Australia dan Inggris yang sudah lebih dulu melakukannya.
Menteri Kesehatan Kanada, Jane Philpott mengatakan penerapan bungkus rokok polos diharapkan dapat menurunkan jumlah perokok di Kanada. Philpott menyebut saat ini kurang lebih 5 juta dari 36 juta penduduk Kanada merupakan perokok aktif.
"Saya tidak percaya industri rokok boleh menggunakan merek atau logo yang dapat membuat anak-anak tertarik dengan produk yang bisa membunuh mereka," tutur Philpott, dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2016).
(Contoh bungkus rokok polos) Foto: REUTERS/Chris Wattie
|
Philpott menyebut saat ini proses konsultasi dan pembahasan soal aturan memang masih berjalan. Namun ia optimistis dalam tiga bulan ke depan aturan ini sudah bisa direalisasikan.
Bungkus polos diterapkan dengan satu warna standar untuk seluruh merek dan nama merek ditulis kecil. Gambar seram dampak rokok menutupi hampir setengah atau lebih dari permukaan bungkus.
Benn McGrady dari WHO mengatakan tujuan diterapkannya desain tersebut adalah untuk menghilangkan keglamoran dari rokok sehingga orang-orang makin malas mencoba. Data di Australia setidak setelah bungkus polos diterapkan pada tahun 2012 tingkat rokoknya semakin berkurang sebanyak 0,55 persen atau setara dengan 108 ribu orang.
(Contoh bungkus rokok polos) Foto: REUTERS/Chris Wattie
|
"Kami pikir bukti yang ada begitu kuat sehingga kemungkinan kita akan menyaksikan globalisasi dari kemasan polos ini, terutama setelah negara-negara yang berpengaruh seperti Inggris, Perancis, dan Australia telah menerapkannya," kata McGrady seperti dikutip dari BBC.