Turkmenistan - Presiden Turkmenistan melarang seluruh jenis rokok untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya. Merokok memang masih dibolehkan tapi sangat tidak dianjurkan.
Dalam siaran televisi pemerintah dua hari lalu diperlihatkan ribuan dus rokok dibakar di muka umum di negara Asia Tengah itu.
Pejabat berwenang mengatakan rokok-rokok itu disita setelah diselundupkan ke Turmkenistan.
Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov pekan lalu mengeluhkan betapa mudahnya warga mendapatkan rokok. Di Ibu Kota Ashgabat, pihak kepolisian memaksa pemilik toko tidak menjual rokok.
"Lembaga anti-narkotika datang ke toko baru-baru ini dan memaksa kami menurunkan rokok dari etalase. Mereka mengancam akan memberikan denda berat pada kami," ujar Bairam Saryev, pedagang rokok berusia 34 tahun, seperti dilansir koran the Daily Mail, Ahad (17/1).
Dalam rapat yang disiarkan televisi pemerintah pada 6 Januari lalu, Berdymukhamedov mengecam lembaga anti-narkotika yang tidak becus menjalankan tugasnya.
Dia mengancam akan memecat kepala badan itu dan lakukan razia untuk memberantas rokok.
"Sejak itu kami hanya menjual rokok di bawah meja dan hanya kepada mereka yang sudah jadi langganan atau teman dekat," ujar seorang penjual rokok bernama Vepa.
Meski begitu larangan penjualan rokok belum diumumkan pemerintah.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia, sejak Berdymukhamedov menjadi presiden pada 2006, Turkmenistan kini menjadi negara dengan persentase jumlah perokok paling rendah di muka bumi.
Upaya pemerintah untuk mengurangi rokok adalah dengan memberlakukan pajak tinggi pada 2011 dan larangan merokok di ruang publik pada 2013.
Akibatnya harga rokok di Turkmenistan menjadi yang termahal di antara negara bekas jajahan Soviet.