Jakarta -
Permen rokok dengan kemasan yang cukup realistis marak dijual di lapak-lapak online. Kementerian kesehatan khawatir dampaknya akan mendorong anak-anak berkenalan dengan rokok sungguhan.

"Kalau dulu permen ya permen saja, ini sekarang sampai ada gambar apinya," kata dr Lily Sulistyowati, MM, Direktur Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan, mengomentari desain permen rokok yang begitu detail menyerupai rokok sungguhan, Selasa (24/5/2016).

Permen-permen rokok dengan desain kemasan yang realistis ini marak diperjualbelikan di tokok online. Dalam deskripsi produknya, disebutkan rokok-rokok ini tersedia dalam rasa cokelat dan dikemas dalam pak berisi 20 batang serta dus berisi 50 pak.

Harga untuk 1 pak cukup murah, antara Rp 3.500 hingga Rp 5.000 dan bahkan bisa dicicil 12 kali dengan bunga nol persen. Produk-produk tersebut juga mencantumkan nomor registrasi dengan kode 'Depkes RI'.

dr Lily menuding, peredaran permen rokok semacam ini termasuk bagian dari marketing rokok pada anak-anak. Meski rasa dan bau permen ini tak ubahnya seperti permen pada umumnya, namun kemasannya mengasosiasikan produk rokok sungguhan.

Sementara itu, Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009 menunjukkan tingginya paparan iklan rokok pada remaja 13-15 tahun. Sebanyak 89,3 persen remaja 13-19 tahun terpapar iklan rokok melalui billboard, dan 7,7 persen pernah menerima rokok gratis, antara lain dari Sales Promotion Girl (SPG).

Sumber