Meski penasaran, jangan tergoda untuk menjadi perokok coba-coba. Alasannya, sebagian besar individu yang merokok dengan tujuan coba-coba berakhir menjadi perokok aktif.

Penelitian yang dilakukan terhadap 215 ribu orang dari beberapa negara menunjukkan bahwa hampir 69 persen dari individu yang telah mencoba rokok berakhir menjadi perokok aktif. Mengingat penelitian ini melibatkan beberapa metode berbeda, tim peneliti mengungkapkan bahwa persentase perokok coba-coba yang berubah menjadi perokok aktif pada dasarnya berkisar antara 60-76,9 persen.

"Ini menunjukkan bahwa aktivitas rekreasional (mencoba-coba rokok) berubah menjadi kebutuhan yang kompulsif," ungkap ketua tim peneliti sekaligus direktur Tobacco Dependence Research Unit dari Queen Mary University of London Peter Profesor Hajek seperti dilansir CNN

Temuan ini menunjukkan bahwa rasio perubahan perokok coba-coba menjadi perokok aktif sangat besar. Untuk itu, Hajek menekankan pentingnya mencegah orang-orang untuk mencoba rokok sejak awal. Kecendrungan coba-coba merokok ini perlu lebih ditekankan khususnya pada kelompok remaja.

"Penelitian ini menyoroti risiko anak-anak terjerumus ke dalam dunia adiksi ketika mereka mencoba-coba merokok," jelas Chief Executive Action on Smoking and Health Deborah Arnott.

Arnott menegaskan bahwa anak-anak harus benar-benar dilindungi dari aktivitas mencoba-coba rokok. Alasannya, Arnott mengatakan kebiasaan merokok pada orang dewasa sebenarnya merupakan adiksi yang dipicu sejak mereka masih anak-anak.

"Dua per tiga perokok dewasa mulai merokok pertama kali ketika mereka masih anak-anak," terang Arnott.

 

Sumber: republika.co.id