Banjarmasin, 11 Maret 2018, Menyambut kedatangan Wayang FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) di kota Banjarmasin, Warrior asal Banjarmasin, Ikam Gading Fajar Ramadhan, mementaskan Wayang FCTC di Taman Kamboja, Banjarmasin, hari ini (11/3). 

Menurut Gading, panggilan akrabnya, pentas Wayang FCTC adalah bagian penting dalam rangkaian Estafet ke-15 Petualangan FCTC Warrior yang tiba di Banjarmasin awal Maret ini. Karena melalui pentas wayang, dalang menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk memerangi rokok dan menolak menjadi target pemasaran industri rokok.

“Dengan menyuarakan pesan menolak rokok, kami mendukung pemerintah untuk melindungi anak Indonesia dari dampak konsumsi rokok dan paparan iklan rokok,” kata Gading. “Sekaligus dukungan bagi Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mewujudkan Banjarman Kota Layak Anak tanpa iklan, promosi dan sponsor rokok,” tambahnya.

Dalam mementaskan wayang FCTC, Gading berkolaborasi dengan Youth Generation of Tobacco Control (YGTC) dan Forum Anak kota Banjarmasin. YGTC adalah organisasi pemuda di bidang sosialisasi dan aksi pengendalian tembakau. Sedangkan Forum Anak adalah organisasi anak yang dibina  pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), untuk memenuhi hak partisipasi anak.

Kolaborasi Warrior FCTC, Forum Anak Kota Banjarmasin dan YGTC ini menghasilkan beragam acara. Tak hanya pentas wayang, tapi juga pembacaan Deklarasi 10M berupa dukungan anak muda untuk Indonesia aksesi FCTC, konsultasi efektif berhenti merokok, beragam permainan, dan pengumpulan identitas untuk mendukung Indonesia aksesi FCTC.

Ketua Forum Anak Banjarmasin, Muhammad Fahmy Rheza, sangat senang dengan kolaborasi ini. “Sejalan dengan komitmen Forum Anak Banjarmasin untuk mendukung Pemkot mewujudkan Banjarmasin Kota Layak Anak,” kata Rheza. Saat ini, Banjarmasin baru meraih predikat Pratama, dan memerlukan tiga tahap lagi, yakni Madya, Nindya dan Utama, untuk menjadi Kota Layak Anak (KLA). “Karena itu perlu dukungan penuh masyarakat untuk menjadikan Banjarmasin Layak Anak,” paparnya.

Menurut Rheza, target menjadi KLA masih terganjal keberadaan iklan rokok yang bertebaran di setiap sudut kota Banjarmasin. “Hasil monitoring yang dilakukan Forum Anak di Banjarmasin pada Mei-Juni 2017, menemukan sebanyak 590 iklan, promosi dan sponsor rokok, terdiri dari 57% iklan, 42% promosi dan 1% sponsor, dalam berbagai bentuk media promosi seperti spanduk, billboard, neonbox, stiker dan poster,” kata Rheza.

Yang menyedihkan, ke-590 iklan, promosi dan sponsor rokok yang ditemukan bertebaran di hampir semua tempat dimana anak muda berkegiatan, mulai dari jalan raya dekat sekolah, taman bermain, tempat olahraga, hingga pusat belanja seperti mall dan minimarket. “Temuan ini tegas menunjukkan industri rokok secara sengaja menargetkan anak sebagai konsumen masa depan untuk menjamin keberlangsungan bisnisnya.”

Sependapat dengan Rheza, Gading menilai masih banyaknya iklan rokok di Banjarmasin akan berdampak terhadap penilaian KLA, sebab salah satu penilaian KLA adalah adanya pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok. “Karena itu kami mendorong Pemkot Banjarmasin melarang iklan, promosi dan sponsor rokok untuk mewujudkan Banjarmasin Kota Layak Anak,” tegas pendiri YGTC ini.

Paparan iklan rokok yang terus menerus, kata Gading, juga berpotensi mendorong anak merokok. Banyak studi menunjukkan pengaruh paparan iklan rokok yang terus menerus terhadap keinginan merokok. Diantaranya hasil studi Komnas Anak dan Uhamka tahun 2007, dimana 46% remaja berpendapat iklan rokok mempengaruhi mereka untuk mulai merokok.

Menuju Kota Banda Aceh

Warrior FCTC adalah 40 anak muda dari 25 kota di Indonesia yang berkolaborasi menolak hegemoni industri rokok dan menolak menjadi target pemasaran industri rokok. Mereka mengikuti Konferensi Youth Summit di Bogor pada Mei 2017 dan mendeklarasikan dukungan untuk Indonesia aksesi FCTC. Sejak Agustus tahun lalu, Wayang FCTC yang menjadi simbol FCTC Warrior, diperjalankan ke 25 kota untuk mengajak lebih banyak anak muda bersuara menolak menjadi target pemasaran industri rokok.

Banjarmasin menjadi kota ke-15 yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”. Sebelumnya Wayang FCTC sudah melalui kota Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Jember, Tabanan, Badung, Mataram, Sumbawa, Makassar, Banggai dan Palu. Setelah Banjarmasin, Wayang FCTC akan diperjalankan ke kota Banda Aceh.

Ingin tahu aksi dan petualangan FCTC Warrior di kota berikutnya? Nantikan berita dari rangkaian Petualangan FCTC Warrior di 25 Kota di Indonesia.

 

Iyet Kowi