Ekspresi riang sebagai ungkapan kegembiraan, tidak bisa tertutupi dari raut wajah Ketua TP PKK Kota Samarinda, Puji Setyowati Jaang. Terutama saat namanya dibacakan untuk menerima penghargaan sebagai juara I Pakarti Utama I Terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga tingkat nasional pada puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (30/7) lalu. Di hadapan segenap pejabat negara dan undangan yang datang dari hampir seluruh penjuru nusantara, istri Walikota Samarinda Syaharie Jaang itu diamanatkan untuk menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh ibu negara Iriana Joko Widodo disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat negara dan daerah dari seluruh Indonesia. Menariknya lagi, Samarinda menjadi satu-satunya di Kaltim yang menerima penghargaan bergengsi dimaksud. Hanya di daerah Jawa, ada Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Kota Lampung (Bandar Lampung) yang menerima penghargaan pada kategori berbeda.
"Alhamdulillah, akhirnya semua kelelahan setelah perjalanan panjang ke Kota Kupang ini bisa terbayar. Apalagi disambut dengan keindahan alam dan masyarakat NTT yang begitu ramah. Sekali lagi, penghargaan ini merupakan buah manis dari kerja sama yang baik seluruh elemen masyarakat. Mulai dari Pemkot, TP PKK, Kecamatan dan Kelurahan, Stakeholder, sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, Red) terkait, hingga dukungan semua masyrakat Samarinda," ujar Puji saat diwawancarai sejumlah media nasional dan lokal seusai menerima penghargaan dimaksud.
Diakuinya, untuk memenuhi 10 indikator PHBS hingga berakhir dengan penghargaan saat ini memang tidak mudah. Diperlukan komunikasi, koordinasi, dan dukungan yang baik dari semua pihak. Terutama menurutnya, harus dimulai dari lingkungan terkecil, dalam hal ini keluarga. Keluarga menurut dia, adalah pondasi dasar menuju masyarakat yang sehat dan mandiri. Secara khusus, sebagai Ketua TP PKK, Puji menekankan peran sentral dari ibu rumah tangga. Terutama untuk mendidik anak-anak agar bisa membudayakan PHBS.
"Itu bisa dimulai dari hal terkecil. Misalkan sebelum makan harus cuci tangan. Atau setelah habis beraktivitas di luar rumah misalkan anak pulang sekolah, ya harus cuci tangan dulu sebelum masuk rumah. Karena kita tidak tahu, apakah ada virus yang dibawa ataukah tidak. Makanya sebisa mungkin kita upayakan supaya setiap rumah, minimal disiapkan westafel untuk cuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah," terangnya.
Tentunya untuk mencuci tangan ini juga harus menggunakan air bersih dan sehat. Berikut memeriksakan kesehatan bayi dan ibu hamil pada unit pelayanan kesehatan terdekat secara rutin.
"Yang juga tidak kalah penting adalah tidak boleh merokok dalam rumah. Kalaupun mau merokok, harus disiapkan kawasan khusus, sehingga kondisi rumah tetap sehat bagi semua anggota keluarga," tandasnya.
Di Samarinda tutur Puji kepada para insan pers tersebut, kini sudah diperkuat dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang larangan merokok di sekitar wilayah publik maupun daerah perkantoran. Karena itu, kedepan pengawasan terhadap itu juga akan diperketat.
Sementara Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang ikut mendampingi juga mengaku cukup bangga dengan penghargaan yang diberikan atas penilaian lomba PHBS yang difokuskan di Kelurahan Sungai Kapih, Sambutan itu. Ia berharap agar semangat yang sama bisa ditularkan ke daerah lain. Bahkan menurutnya, penghargaan itu seharusnya bisa menjadi motivasi, alias bukan tujuan. Sebaliknya yang menjadi tujuan adalah membudayakan PHBS menuju masyarakat yang sehat dan mandiri. Jika nanti masyarakatnya sudah sehat, maka akan menunjang pembangunan di sektor lain. Di antaranya sumber daya manusia (SDM) yang semakin baik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring biaya kesehatan yang bisa ditekan.
"Kemudian untuk pemerintah sendiri juga akan sangat terbantu. Karena kalau masyarakatnya sudah sehat, anggaran untuk kesehatan juga bisa kita kurangi. Selanjutnya, anggaran yang ada bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya. Intinya, semua yang ada juga tetap untuk dinikmati warga," ungkap wali kota pencetus pembangunan lalan layang (flyover) pertama di Kota Samarinda itu.