Jakarta - Dukungan masyarakat terus mengalir untuk kegiatan kampanye “Surat Untuk Presiden” yang dirilis akhir April. Kampanye ini adalah dorongan kepada pemerintah untuk segera mengaksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sebagai bentuk perlindungan menyeluruh kepada generasi muda dari epidemi global konsumsi tembakau.
Surat-surat yang dikumpulkan terus bertambah dari berbagai wilayah di Indonesia, baik yang digalang dari kampanye online maupun melalui sosialisasi dan edukasi yang dimotori para pembaharu muda di 17 kota di Indonesia, yaitu Bogor, Jakarta, Pandeglang, Bekasi, Jambi, Padang, Kep. Mentawai, Sawahlunto, Medan, Makasar, Samarinda, Pontianak, Jember, Klaten, Jogjakarta, Denpasar dan Mataram.
Para pembaharu muda (PM) mengumpulkan surat-surat melalui beragam cara unik. Azizannury Mahfud misalnya, PM dari Samarinda, dengan penuh semangat menyambangi sejumlah komunitas dan organisasi di wilayah Kalimantan Timur untuk melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC. Diantaranya edukasi kepada anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Samarinda. Dalam edukasi tersebut Aziza, panggilan akrabnya, didukung penuh Youth Center Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kalimantan Timur (YC PKBI Kaltim) dan Barisan Anti Narkoba Kota Samarinda.
Semangat Aziza menginspirasi Gading Fajar Ramadhan, seorang pelajar di kabupaten Paser, Kaltim, yang mendapat edukasi FCTC dari Aziza. Gading termotivasi untuk membentuk Forum Relawan FCTC di wilayahnya, dan anggota Forum secara berkala melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya FCTC ke sekolah-sekolah di kabupaten Paser. Tak hanya melakukan edukasi, Gading dan teman-temannya dari Forum Relawan FCTC juga mengajak para pelajar menulis surat kepada Presiden Jokowi sebagai dukungan Kampanye “Surat Untuk Presiden”.
Aksi kreatif yang dilakukan Aziza dan Gading di Kalimantan Timur tidak sia-sia. Hingga hari ini sudah terkumpul 1.200 surat dalam rangkaian kampanye “Surat Untuk Presiden”. “Saya sendiri menargetkan bisa terkumpul 3000 sampai 5000 surat dari wilayah Kalimantan Timur,” kata Gading, dalam siaran pers yang dilansir Yayasan Lentera Anak.
Cara unik lainnya juga dilakukan Ruri Putri Kiswanto, PM dari Klaten, Jawa Tengah. Ruri aktif menggerakkan komunitas Penulis Anak Klaten untuk melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya FCTC. Uniknya, edukasi oleh komunitas penulis ini tidak hanya di dalam ruangan, tapi juga di alam terbuka. Secara berkala mereka menggelar acara kelas menulis yang bisa diadakan di mana saja, mulai dari angkringan, trotoar jalan, bahkan sambil berekreasi. Beberapa waktu lalu misalnya, mereka melakukan diskusi membahas FCTC di Kalibiru, sebuah wisata alam hutan kemasyarakatan yang berada di Perbukitan Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta.
Selain melakukan edukasi dan diskusi, Ruri dan komunitas Penulis Anak Klaten juga mengajak para pelajar dan peserta kelas menulis untuk menulis surat dukungan kepada Presiden agar segera mengaksesi FCTC. Hingga hari ini terkumpul hampir 1.000 surat dari Klaten untuk mendukung kampanye “Surat Untuk Presiden”.
Sementara itu, Bagja Nugroho, PM dari kota Bogor punya cara lain yang tak kalah unik dalam mengumpulkan surat dukungan untuk aksesi FCTC. Bersama komunitas No Tobacco Community dan Forum Anak ia menggelar kampanye di area Car Free Day di Bogor. Bagja juga beraudiensi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Bogor untuk meminta dukungan Dinkes terhadap Kampanye Surat Untuk Presiden. Permintaan ini ditanggapi positif oleh Dinkes Bogor yang mengajak langsung seluruh warga Bogor untuk menulis surat kepada Presiden Jokowi agar mengaksesi FCTC.
Hingga hari ini, kampanye “Surat untuk Presiden” di berbagai kota di Indonesia, baik pengumpulan surat secara offline maupun secara online melalui Google Form di http://bit.ly/SUP3005, berhasil mengumpulkan 7.000 surat dari target 10.000 surat. Masih tetap diharapkan partisipasi masyarakat untuk menulis surat mendukung Indonesia aksesi FCTC, di mana surat ditulis dengan format bebas, bertema “Bebaskan Indonesia dari iklan dan asap rokok dengan aksesi FCTC”.
Cara mengirimkan surat bisa melalui beberapa pilihan berikut: melalui PO Box 1124 JKS 12011, google form http://bit.ly/SUP3005, scan atau foto surat dan dikirim via email ke fctcindonesia@gmail.com. Batas waktu pengiriman surat tanggal 30 Mei 2016.
Nantinya ke 10.000 surat yang terkumpul akan diantarkan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada saat perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2016. Dan untuk menguatkan dukungan kepada Presiden tersebut, juga akan digelar aksi kreatif “10.000 Pesawat kertas untuk Presiden” di depan Istana Merdeka pada 29 Mei. Beragam aksi yang akan ditampilkan seperti flash mob, pembacaan surat, pementasan teater, dan penerbangan pesawat kertas. Aksi ini akan diikuti oleh lebih dari 20 komunitas anak muda di Indonesia.