BANDUNG
- Kota Bandung, hingga saat ini, masih terus menjadi sasaran propaganda iklan rokok. Propaganda tersebut bahkan hingga menyentuh wilayah-wilayah sekolah.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pemkot terus berupaya melindungi anak-anak usia sekolah dari paparan propaganda rokok. Ia pun, telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Ahyani Raksanagara, untuk membentuk satuan tugas (satgas).

Nantinya, satgas ini akan bergerak mengampanyekan seruan agar warung-warung di dekat sekolah agar tidak lagi memajang iklan rokok dan menjual rokok. "Kami bikin satgas yang disusun Dinkes, nanti diskusi saling memberikan gagasan. Apakah harus dengan kepolisian, Satpol PP atau apa," ujar Emil sapaan Ridwan Kamil, Selasa (6/9).

Emil mengatakan, setelah tim siap, maka Oktober pihaknya akan mulai menggerakkan Satgas tersebut. Bentuk kampanye yang akan dilakukan, akan melalui dua tahap. Tahap pertama, adalah dengan persuasi. Yakni, dalam bentuk himbauan kepada warung atau toko di sekitar sekolah untuk tidak memajang iklan dan menjual rokok. Tahap kedua adalah represi yakni dengan memberikan teguran atau sanksi terhadap toko yang melanggar.

Menurut Media Officer Smoke Free, Rita Gani, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh komunitas pegiat anti-rokok, Smoke Free Bandung (SFB), sebanyak 92 persen sekolah tercemar oleh iklan/promosi rokok dalam berbagai bentuk yang terpajang secara eksplisit di warung, toko, minimarket di sekitar sekolah. Tingginya angka tersebut, kata dia, menjadi salah satu kekhawatiran atas pengaruh yang dapat ditimbulkan terhadap partisipasi anak usia sekolah dalam penggunaan rokok.

Menurut komunitas SFB, idealnya jarak antara sekolah dengan iklan rokok minimal sejauh 100 – 500 meter. Misalnya, Jalan Pahlawan, terdapat dua sekolah, yakni SMK ICB dan SMA/SMK Sumatra 40 Bandung.

Saat ini, kata dia, baru ada 9 warung yang bersedia menurunkan spanduk rokoknya. Spanduk tersebut kemudian diganti dengan spanduk buatan anak-anak sekolah yang memuat konten kampanye berbunyi “Warung keren tanpa iklan rokok. Hilangkan iklan rokok di lingkungan sekolah”.

Sumber