Bahaya asap rokok tak hanya dirasakan perokok aktif. Orang-orang di sekitarnya juga berpotensi terkena dampak negatif dari asap rokok.
Bahkan dikatakan banyak ahli, risiko dan bahaya asap rokok justru lebih tinggi dialami perokok pasif. Senyawa asap rokok yang dihembus perokok aktif mengandung campuran zat dan partikel berbahaya di udara. Ketika dihirup orang-orang di sekitarnya, maka dampaknya akan lebih parah.
Untuk menekan jumlah perokok pasif, sebenarnya pemerintah sudah berupaya dengan mencanangkan kawasan bebas asap rokok. Namun, implementasinya tidak berjalan mulus. Masih ada saja perokok nakal yang nekat merokok, meski di kawasan tersebut sudah ada tanda bebas asap rokok.
"Sejak zaman Sutiyoso di Jakarta itu sudah ada aturannya. Kalau merokok sembarang tempat di denda, tapi tidak berjalan," kata Menkes Nila F. Moeloek, di Jakarta, Rabu, 23 November 2016.
Di sinilah peran masyarakat diperlukan untuk menekan jumlah perokok pasif di lingkungannya. Ketika ada yang merokok di kawasan dengan tanda bebas asap rokok. Kita punya hak untuk menegurnya.
Tidak perlu malu atau bahkan takut untuk yang melanggar aturan. Pasalnya ini dilakukan demi kebaikan bersama.
"Kalau ada tulisan bebas asap rokok, lalu ada yang merokok di sekitarnya. Kita bisa menegur. Kita punya hak untuk menegur," tegasnya.
Sumber: Okezone.com