JAKARTA
– Sejumlah warung di sekitar sekolah mengaku mendapat uang dari tenaga pemasar rokok untuk memasang spanduk reklame rokok.

Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan, perlu ada upaya memperkuat sekolah untuk menggandeng masyarakat di sekitarnya untuk melindungi siswa-siswanya dari pengaruh iklan rokok.

Lisda menambahkan 85 persen sekolah dikepung oleh reklame dan iklan rokok di sekitarnya yang tujuannya memengaruhi anak-anak usia sekolah untuk menjadi perokok pemula.

Atas pemikiran itu, Lentera Anak bekerja sama dengan dinas pendidikan di lima kota, yaitu Padang, Mataram, Bekasi, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor, serta organisasi perlindungan anak lain memberikan pendampingan terhadap 90 sekolah.

Hasil pendampingan itu kemudian berpuncak pada aksi siswa-siswa sekolah dampingan bertajuk "Tolak Jadi Target". Salah satu aksi yang dilakukan adalah mengganti spanduk reklame rokok di warung-warung sekitar sekolah dengan spanduk yang ramah anak.

Sumber: Netral News