CIREBON - Tim kampanye bahaya merokok membagikan 2.000 flash disk card berkapasitas 16 giga, di sejumlah titik pelaksanaan kampanye. Flash disk dibagikan kepada peserta kampanye yang bersedia melakukan tes kandungan karbon monoksida di dalam paru-paru dan darahnya (tes COHb).

Menurut Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Cirebon Ma'ruf Nuryasa, flash disk yang dibagikan berisi sejumlah informasi di antaranya terkait dengan bahaya merokok, testimoni perokok yang jatuh sakit, serta kiat-kiat untuk bisa berhenti merokok.

"Ada 20 titik pelaksanaan kampanye bahaya merokok yakni di 14 sekolah, lima kantor pemerintahan dan tempat umum," kata Ma'ruf di sela-sela pelaksanaan tes COHb dengan alat smokerlizer di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Cirebon, Jumat 30 September 2016. Menurut dia, sebelum pelaksanaan tes, peserta diminta mengisi identitas nama, usia, serta nomor telefon.

"Nanti kalau dari hasil tes, peserta masuk kategori tinggi lebih dari 10 di skala alat, tim akan mengirimkan pesan singkat yang mengingatkan peserta, bisa melakukan konseling di semua Puskesmas dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat Provinsi Jawa Barat, yang ada di Kota Cirebon," paparnya.

Ma'ruf mengatakan, dari hasil tes yang sudah dilakukan di sejumlah lokasi, didapati paparan tinggi karbon monoksida bukan hanya menghinggapi perokok aktif, tetapi juga perokok pasif. "Seperti saya, saya bukan perokok, tetapi karena lingkungan banyak yang merokok, hasil tes COHb saya sampai 6. Meski masih di skala sedang, tapi termasuk tinggi karena saya bukan perokok," katanya.

Sementara itu, hasil tes terhadap Sekda Kota Cirebon Asep Dedi, ada di skala 3. Seusai tes, Asep Dedi mengungkapkan, KBM harus terus digalakan. Selain terkait erat dengan penegakan Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), kewajiban mengajak masyarakat untuk hidup sehat, harus terus dilakukan.

"Karena bahaya merokok bukan hanya diderita perokok aktif, tetapi juga perokok pasif," katanya.

Sumber: pikiran-rakyat.com