Jakarta - Jarak antara tempat penjualan rokok dengan rumah disebut peneliti berpengaruh terhadap kesuksesan program berhenti merokok. Semakin jauh jarak warung rokok, semakin besar pula peluang sukses berhenti merokok.
Dr Mika Kivimaki dari University of College London melakukan penelitian kepada kurang lebih 20.000 perokok dan mantan perokok. Partisipan diminta mengisi survei kebiasaan merokok dan memberitahukan letak tempat pembeliaan rokok terdekat dari rumahnya.
Hasil studi menyebut orang yang memiliki jarak minimal 500 meter dari warung rokok memiliki peluang sukses untuk berhenti sebesar 16 persen. Jika jarak rumah dan warung rokok lebih dari 500 meter, peluang sukses berhenti merokok bisa mencapai 57 persen.
"Kami mengantisipasi adanya pengaruh jarak antara rumah dan warung rokok dengan kebiasaan merokok. Yang kami tidak tahu adalah pengaruhnya ternyata sangat besar," tutur Dr Kivimaki, yang juga peneliti senior di Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, Finlandia ini seperti dilansir Reuters.
Dr Kivimaki mengatakan hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi para pemangku kebijakan. Misalnya, dengan melarang toko atau warung yang berada di dekat sekolah untuk menjual rokok.
Kebijakan lain yang bisa diambil adalah menjual rokok di tempat khusus dan tidak digabung bersama dengan toko, warung, atau minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari. Menurut Dr Kivimaki, semakin sulit rokok didapat, semakin besar pula peluang perokok untuk berhenti.
Dr Kivimaki juga menyebut pengaturan konsep tata ruang kota yang berlandaskan kesehatan juga sangat penting. Dengan konsep tata ruang yang baik, masyarakat akan lebih mudah melakukan gaya hidup sehat.
"Dengan kata lain, jadikan pilihan yang lebih sehat mudah dilakukan. Mengurangi akses menuju produk tembakau adalah salah satu kebijakan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mengedepankan gaya hidup sehat," paparnya lagi.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal JAMA Internal Medicine.