Prevalensi perokok anak usia 10 – 18 tahun di Indonesia telah meningkat menjadi 7,8 juta anak. Juga ada lebih dari 40 juta anak dibawah 5 tahun menjadi perokok pasif.  Selain itu fakta menunjukkan bahwa sampah puntung rokok adalah sampah terbanyak nomor 1 di lautan sekitar 2,4 juta ton yang berbahaya untuk kehidupan makhluk di laut. Hal ini tentu menjadi permasalahan serius yang dapat menggagalkan Indonesia menikmati bonus demografi tahun 2030 dan Indonesia emas 2045.

Maka sebagai upaya menciptakan jejaring dan menguatkan kolaborasi anak muda dalam mendukung Kampanye #PilihBicara, kami melaksanakan pelatihan untuk pemudadari berbagai kota di Indonesia sebagai  memiliki jiwa kepedulian terhadap permasalahan rokok.

Pemuda yang bisa mengikuti pelatihan adalah pemuda terpilih yang melalui proses seleksi penilaian yang sistematis dan disebut Pembaharu Muda 2.0. Calon Pembaharu Muda 2.0 yang ingin mengikuti pelatihan harus berpartisipasi dalam kampanye #pilihbicara lebih dulu di www.pilihbicara.org. Kemudian mengisi formulir pandaftaran tentang identitas dirinya, organisasinya, dan menulis essai pandangan pribadi terhadap masalah rokok di Indonesia. Proses pendaftaran calon Pembaharu Muda 2.0 ini dilakukan pada tanggal 9 sampai 31 Juli 2019.

Terdata ada 78 pendaftar muda dengan berbagai latar belakang organisasi dan pendapatnya terhadap masalah rokok yang berinisiatif bisa mengikuti pelatihan menjadi Pembaharu Muda 2.0. Selanjutnya dari 78 pendaftar dilakukan proses seleksi agar menjadi 20 orang terpilih. Tahap seleksi ini berlangsung selama 2 hari dan Pembaharu Muda 2.0 terpilih diumumkan pada tanggal 5 Agustus dan dihubungi wajib mengikuti pelatihan penuh selama 3 hari pada tanggal 16 s/d 18 Agutus 2019 di Bogor.

Jum’at 16 Agustus 2019 pelatihan hari pertama dimulai pukul 4 sore dengan perkenalan dan berbagai pendapat masing-masing Pembaharu Muda 2.0 terhadap permasalahan rokok. Kemudian pengalaman yang dialami setelah memposting dokumentasi #PilihBicara di media sosialnya, terkait komentar positif dan negatif yang diterima. Hari pertama pelatihan bertujuan untuk temu kenal dan melebur empati Pembaharu Muda 2.0 terhadap permasalahan rokok yang dirasakan dan mengepung Indonesia saat ini.

Pelatihan hari ke-dua dimulai sejak pagi hari dengan upacara bendera merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 sebagai wujud cinta bangsa dan negara Indonesia. Selanjutnya “inspiring session” adalah talkshow inspirasi dengan 2 pemuda yang berperan dalam mempengaruhi perubahan. Citra Demi Karina sebagai Pembaharu Muda I berbagi pengalaman atas upaya mengumpulkan “surat untuk presiden” dari seluruh anak-anak Indonesia, mendorong presiden untuk menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sebagai upaya pengendalian tembakau di Indonesia. Rama Tantra penggagas gerakan Banggai Generation on Tobacco Control (BGTC) membagikan pengalaman atas inisiasi gerakan yang dilakukan hingga bisa mengeluarkan Peraturan Larangan Iklan Rokok didaerahnya (Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah). Kemudian ada Lizara Patriona dari Indonesia Mengajar memberikan strategi pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah dengan pemetaan orang-orang memiliki potensi untuk digerakkan.

Selanjutnya pada siang hari hingga malam hari, Pembaharu Muda 2.0 diberikan materi overview fakta dan mitos tentang permasalahan rokok juga strategi yang dilakukan Industri rokok untuk bisa terus menjual produk rokoknya oleh Bunda Lisda Sundari sebagai Ketua Yayasan Lentera Anak. Kemudian dilanjutkan materi masalah Rokok Elektrik (e-cigg) & Klaim Industri oleh mas Muhamad Bigwanto dari Wasekjen IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) dan ditutup dengan materi TAPS 4.0 oleh Margianta Surahman (Spokeperson Gerakan Muda FCTC).

Pelatihan Pembaharu Muda 2.0 hari terakhir adalah belajar membuat pesan kunci melalui konten kreatif yang diberikan materinya oleh mas Albizia Akbar dari media kreator @KokBisa. Kemudian dilanjutkan belajar komunikasi dengan media oleh Mutiara Azka sebagai Media Relation Lentera Anak. Setelah itu setiap Pembaharu Muda 2.0 membuat rencana aksi di daerahnya masing-masing setelah selesai mengikuti pelatihan dan mendapat support dari Lenetra Anak. Pembaharu Muda 2.0 juga membuat rencana aksi nasional yang bisa dilakukan bersama-sama serentak di daerahnya. Pelatihan ditutup dengan malam pelantikan identitas mereka sebagai pemuda yang siap melakukan perubahan menghadapi permasalahan rokok di Indonesia, Pembaharu Muda 2.0 #PilihBicara.

Senin 19 Agustus 2019 semua Pembaharu Muda 2.0 kembali ke daerahnya untuk menyiapkan rencana aksi yang sudah dipikirkan bersama. Pembaharu Muda 2.0 akan terus dipantau dan dilakukan pendampingan aktifitas di daerah bersama organisasinya.

Pada garis besarnya Pelatihan Pembaharu Muda 2.0 bertujuan untuk menciptakan pemimpin muda yang mau mengambil peran dan berkomitmen untuk bersuara bersama organisasi/komunitasnya melindungi  anak Indonesia dari bahaya rokok serta mendukung sepenuhnya kampanye #PilihBicara dari daerah di Indonesia.